Ketentuan Imam dan Makmum

08.51 , 0 Comments

Assalamu’alaikum Sobat... :D
Di postingan ini RemIHata ingin membahas tentang “Ketentuan Imam dan Makmum”
Simak yaaah... :p

1.       Apa saja syarat menjadi imam shalat jamaah?
Syarat untuk menjadi imam shalat jamaah :
a.       Lebih banyak mengerti dan paham masalah ibadah shalat;
b.      Lebih banyak hafal surah-surah Al-Quran;
c.       Lebih fasih dan baik dalam membaca bacaan-bacaan shalat;
d.      Lebih senior atau tua dari pada jamaah lainnya;
e.      Imam harus laki-laki, tetapi, jika semua jamaahnya perempuan, imamnya boleh perempuan.

2.       Bagaimana cara membaca bacaan shalat ketika menjadi imam?
Imam membaca semua bacaan shalat secara lirih (hanya bisa didengar oleh imam) pada saat melaksanakan shalat Zhuhur dan ‘Ashar. Sedangkan pada saat melaksanakan shalat Magrib, ‘Isya, dan Shubuh, imam membaca Al-fatihah dan surah secara keras pada rakaat pertama serta rakaat kedua.

3.       Apa saja syarat menjadi seorang makmum?
Syarat menjadi makmum adalah mengikuti imam dan gerakan imam. Dia tidak boleh mendahului gerakan imam.

4.       Jika imam lupa jumlah rakaat atau gerakan shalat, apa yang makmum lakukan?
Jika imam lupa jumlah rakaat atau salah dalam melakukan gerakan shalat. Makmum laki-laki mengingatkan imam dengan cara membaca “Subhaanallah” dengan suara yang dapat di dengar imam, sedangkan makmum perempuan dengan bertepuk tangan.

5.       Jika shalat berjamaah dilakukan dua orang saja, yaitu seorang imam dan seorang makmum, bagai mana cara shalat jamaahnya?
Jika seperti itu keadaannya, posisi makmum harus berada di sebelah imam dengan agak kebelakang sedikit.

6.       Jika jumlah makmum lebih dari dua orang bagaimana?
Jika makmum terdiri atau dua orang atau lebih, posisi makmum adalah membuat barisan di belakang imam. Jika makmum yang kedua adalah masbuk, makmum masbuk itu menepuk pundak makmum pertama agar dia melangkah mundur dan membuat barisan bersama tanpa membatalkan shalat.

7.       Bagaimana jika terdapat makmum laki-laki dan makmum perempuan?
Makmum laki-laki berada di belakang imam, sedangkan makmum wanita di belakang makmum laki-laki.

8.       Di manakah tempat bagi makmum anak-anak jika mengikuti shalat jamaah?
Jika ada anak-anak, anak laki-laki berada di belakang makmum laki-laki dewasa. Makmum anak-anak perempuan berada di belakang makmum anak laki-laki, sedangkan makmum perempuan dewasa berada di belakang makmum anak-anak perempuan. *baca Shalat Berjamaah

9.       Niat saya awalnya kan shalat sendiri, saat sudah ditepuk bahunya, bagaimana dengan niat shalat saya? Bukankah shalatnya jadi berjamaah dan bukan sendirian lagi? Apa saya perlu mengganti niatnya atau dilanjutkan saja?
Sebenarnya kebiasaan tepuk pundak ini tidak ada dasarnya dalam fiqih shalat. Sebab kita tidak menemukan dalil baik dalam Al-Quran atau pun sunnah tentang hal ini.
Namun untuk lebih lengkapnya pemahaman kita tentang urusan ini, ada baiknya kita telusuri kasusnya sejak semula, yaitu apakah boleh seorang shalat sendirian tiba-tiba mengubah niatnya menjadi imam, karena ada orang yang datang kemudian dan menjadikannya imam.
Dalam hal ini kalau kita telurusui pendapat para ulama, kita akan menemukan perbedaan. Apakah untuk menjadi imam shalat disyaratkan berniat menjadi imam sejak awal shalat jamaah dilakukan?
Ternyata ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa syarat untuk menjadi imam harus sudah ada niat sejak awal shalat. Sebaliknya, menurut sebagian yang lain, niat menjadi imam tidak menjadi syarat.
Mari kita rinci lebih dalam :

1.       Harus Niat Sejak Awal
Sebagian ulama seperti mazhab Al-Hanafiyah dan Al-Hanabilah mengharuskan seorang imam untuk sejak awal shalatnya sudah berniat jadi imam. Kalau awalnya niat shalat sendiri lalu tiba-tiba di tengah shalat mendadak jadi imam, maka hal itu tidak dibenarkan.

a.       Al-Hanafiyah
Dalam shalat wajib tidak sah hukumnya untuk bermakmum kepada seseorang yang sedang shalat sendiri dan tidak berniat menjadi imam sejak awal.
Namun bila shalat itu bukan shalat wajib tetapi shalat sunnah hukumnya tidak boleh. Asalkan baik imam atau pun makmum sama-sama shalat sunnah.

b.      Al-Hanabilah
Untuk sah menjadi imam disyaratkan niat sejak awal shalat. Karena dalam pandangan mazhab ini, agar shalat itu sah hukumnya, maka baik imam atau pun makmum harus sama-sama berniat masing-masing sesuai dengan posisinya sejak sebelum shalat dimulai (takbiratul-ihram).
Namun sebagaimana dalam pandangan mazhab Al-Hanafiyah, ketentuan harus ada niat sejak awal shalat ini berlaku hanya dalam shalat berjamaah. Dan ada pengecualiannya yaitu :

Untuk Imam Masjid
Bagi imam masjid yang tugasnya secara rutin mengimami orang shalat, boleh saja memulai shalat sendirian, dan kemudian setelah itu akan menyusul orang yang shalat di belakangnya sebagai makmum.
Jadi dalam hal ini niat ketika takbiratul-ihram shalat sendiri, kemudian berubah menjadi imam karena tahu pasti akan ada orang yang akan menjadi makmum.

Dalam Shalat Sunnah
Dalam kasus shalat sunnah, seorang yang sedang shalat sendirian tanpa niat menjadi imam, boleh saja tiba-tiba didatangi orang lain dan langsung menjadi makmum di belakangnya. Maka niatnya berubah di tengah jalan dari yang awalnya hanya shalat sendirian lalu niatnya menjadi imam.
Dasar kebolehan ini dilandaskan pada praktek yang terjadi di zaman Nabi SAW berdasarkan apa yang diceritakan oleh Ibnu Abbas radhiyallahuanhu :

بِتُّ عِنْدَ خَالَتِي مَيْمُونَةَ فَقَامَ النَّبِيُّ مُتَطَوِّعًا مِنَ اللَّيْل فَقَامَ إِلَى الْقِرْبَةِ فَتَوَضَّأَ فَقَامَ فَصَلَّى فَقُمْتُ لَمَّا رَأَيْتُهُ صَنَعَ ذَلِكَ فَتَوَضَّأْتُ مِنَ الْقِرْبَةِ ثُمَّ قُمْتُ إِلَى شِقِّهِ الأْيْسَرِ فَأَخَذَ بِيَدِي مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِهِ يَعْدِلُنِي كَذَلِكَ إِلَى الشِّقِّ الأْيْمَنِ

Dari Ibnu Abbas radhiyallahuanhu berkata,"Aku bermalam di rumah bibiku, Maimunah radhiyallahuanha. Nabi SAW shalat sunnah malam dan mengambil wudhu dari qirbah, berdiri dan mulai mengerjakan shalat. Aku pun bangun ketika melihat beliau SAW melakukannya, aku pun ikut berwudhu dari qirbah dan berdiri pada sisi kiri beliau SAW. Beliau SAW menarik tanganku dari balik punggungnya dan menyeret aku agar pindah ke sisi kanan beliau. (HR. Bukhari)

Jadi berdasarkan hadits ini, menurut mazhab Al-Hanabilah, dalam kasus shalat sunnah memang dibolehkan seorang yang awalnya shalat sendirian tiba-tiba mendadak mengubah niatnya menjadi imam karena ada orang yang ingin menjadi makmumnya. Tetapi hal itu tidak berlaku dalam kasus shalat fardhu.

2.       Tidak Disyaratkan Niat

Sedangkan mereka yang membolehkan perubahan niat di tengah shalat adalah para ulama dalam mazhab Asy-syafi'iyah dan Al-Malikiyah.
Kedua mazhab ini tidak mensyaratkan niat untuk menjadi imam sejak awal shalat. Sehingga seorang yang shalat sejak awal niatnya shalat munfarid (sendirian), lalu ada orang lain mengikutinya dari belakang, hukumnya sah dan boleh.Baik shalat itu shalat sunnah atau pun shalat fardhu, keduanya sama-sama dibolehkan.

Mengeraskan Bacaan Shalat

Adapun apakah begitu jadi imam harus mengeraskan bacaan, sebenarnya tidak menjadi kewajiban. Sebab mengeraskan bacaan itu bukan termasuk rukun dalam shalat.

Sekian postingan RemIHaTa tentang Ketentuan Imam dan Makmum
Semoga bermanfaat :D
Wallahu A'lam Bishshawab, Wassalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
*jika ada yang salah, boleh di comment
*Cuma ngeShare bisa dapet pahala loh!

0 komentar:

Shalat Berjamaah

08.45 , 0 Comments

Assalamu’alaikum Sobat... :D
Di postingan ini RemIHata ingin membahas tentang “Shalat Berjamaah”
Simak yaaah... :p
1.       Apa shalat berjamaah itu?
Shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih yang dipimpin oleh salah seorang dari mereka.

2.       Siapakah yang memimpin shalat berjamaah?
Pemimpin shalat berjamaah disebut imam shalat dan yang mengikuti shalat berjamaah disebut makmum.

3.       Apa keutamaan shalat berjamaah?

Pahala shalat berjamaah itu dua puluh tujuh kali lebih utama dibandingkan dengan pahala shalat sendirian.

4.       Apa yang harus kita lakukan ketika melakukan shalat berjamaah?
Ketika melaksanakan shalat berjamaah, kita wajib meluruskan shaf atau barisan.

5.       Mengapa harus meluruskan shaf shalat?
Karena hal tersebut merupakan kesempurnaan shalat berjamaah. Caranya adalah dengan merapatkan barisan (shaf) seraya meratakan bahu dan telapak kaki setiam makmum shaf tidak boleh renggang. Jika renggang, akan diisi setan yang akan menggoda kita saat melaksanakan shalat.

6.       Bagaimana jika kita terlambat datang shalat berjamaah?

Orang yang terlambat datang saat shalat shalat berjamaah disebut sebagai makmum masbuk. Saat datang, dia harus segera berniat shalat jamaah, lalu membaca takbir dan langsung mengikuti gerakan yang sedang dilakukan imam.

7.       Ketentuan shaf bagi laki-laki dan perempuan (sunnah)
Dari Abu Hurairah -radhiallahu ‘anhu- dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
خَيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا وَشَرُّهَا آخِرُهَا وَخَيْرُ صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا
Sebaik-baik shaf kaum laki-laki adalah di depan, dan sejelek-jeleknya adalah paling belakang. Dan sebaik-baik shaf wanita adalah paling belakang, dan sejelek-jeleknya adalah yang paling depan.” (HR. Muslim no. 440)

Sekian postingan RemIHaTa tentang Shalat Berjamaah
Semoga bermanfaat :D
Wassalamu’alaikum Wr Wb.
*jika ada yang salah, boleh di comment
*Cuma ngeShare bisa dapet pahala loh!




0 komentar:

Hal-Hal yang Membatalkan Shalat

08.41 0 Comments

Assalamu’alaikum Sobat... :D
Di postingan ini RemIHata ingin membahas tentang “Hal-Hal yang Membatalkan Shalat”
Simak yaaah... :p
1.       Batalkah shalat kita jika memakai pakaian yang bolong?
Benar! Memakai pakaian yang bolong membuat shalat kita batal karena aurat kita terbuka.
2.       Apakah makan atau minum membatalkan shalat?
Tentu saja. Makan atau minum itu membatalkan shalat.
3.       Apalagi hal-hal yang bisa membatalkan shalat?
Berkata-kata dengan sengaja ketika shalat, bersenandung, dan juga tertawa.
4.       Apakah shalat kita batal jika kita menggaruk kepala kita yang gatal?
Bergerak sebanyak tiga kali berturut-turut selain gerakan shalat akan membatalkan shalat kita. Jika kita menggaruk kepala tidak lebih dari tiga kali, shalat kita tidaklah batal (menurut pendapatr ulama Syafi’iyah).
5.       Benarkah shalat kita tidak sah jika kita melewatkan salah satu rukun shalat?
Benar sekali! Shalat kita tidak sah jika kita meninggalkan salah satu rukun shalat atau tidak mengerjakannya secara sempurna.
6.       Sahkah shalat kita jika kita shalat membelakangi kiblat?

Shalat wajib menghadap kiblat. Shalat kita tidak sah jika tidak menghadap kiblat, kecuali dalam kondisi tertentu, misalnya ketika di dalam kendaraan dalam perjalanan jauh.

Sekian postingan RemIHaTa tentang Hal-Hal yang Membatalkan Shalat
Semoga bermanfaat :D
*jika ada yang salah, boleh di comment
*Cuma ngeShare bisa dapet pahala loh!
Wassalamu’alaikum Wr Wb.
Sumber : buku “101 info tentang shalat


0 komentar:

Rukun Shalat

08.32 0 Comments

Assalamu’alaikum Sobat... :D
Di postingan ini RemIHata ingin membahas tentang “Rukun Shalat”
Simak yaaah... :p

1.       Apa sajakah rukun-rukun shalat itu?
·         Niat;
·         Berdiri bagi yang mampu (jika tidak mampu, boleh duduk atau berbaring);
·         Takbiratul ihram (membaca Allahu Akbar);
·         Membaca surah Al-Faatihah;
·         Ruku’ dengan tumaninah (diam tenang);
·         Iktidal secara tumaninah (diam tenang);
·         Sujud dua kali dengan tumaninah (diam tenang);
·         Duduk di antara dua sujud dengan tumaninah (diam tenang);
·         Duduk tasyahud akhir serta tumaninah (diam tenang);
·         Membaca tasyahud akhir;
·         Membaca shalawat atas Nabi Muhammad Saw.;
·         Memberi salam;
·         Tertib rukun (berurutan).
2.       Bagaimana tata cara shalat yang diajarkan Rasulullah Saw.?
Setelah berwudhu, kita berdiri tegak menghadap kiblat seraya mengarahkan pandangan ke tempat sujud. Setelah itu, berniat dalam hati bahwa kita bermaksud melaksanakan shalat semata – mata karena Allah Swt.


Sekian postingan RemIHaTa tentang Rukun Shalat
Semoga bermanfaat :D
Wallahu A'lam Bishshawab, Wassalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
*jika ada yang salah, boleh di comment
*Cuma ngeShare bisa dapet pahala loh!
Sumber : buku “101 info tentang shalat



0 komentar:

Azan dan Iqamah

22.51 0 Comments

Assalamu’alaikum Sobat... :D
Di postingan ini RemIHata ingin membahas tentang “Azan dan Iqamah”


Simak yaaah... :p

1.       Apakah azan itu?
Azan adalah seruan untuk memberi tahukan bahwa waktu shalat wajib telah tiba.

2.       Apa saja yang terdapat di dalam bacaan azan?
Di dalam bacaan aza di beri tahukan tentang keesaan Allah Swt., Nabi Muhammad Saw., sebagai rasul, juga seruan untuk mencapai kemenangan dan kebahagiaan setelah bmelaksanakan ibadah kepada Allah Swt.

3.       Siapakan orang yang sebaiknya mengumandangkan azan?
Orang yang mengumandangkan adzan disebut muazin. Muazin sebaiknya dipilih orang yang bagus suaranya.

4.       Siapakah muazin yang terkenal pada zaman Nabi Muhammad Saw.?

Muazin pada zaman Nabi Muhammad Saw. , adalah Bilal bin Rabbah, sahabat Nabi Saw., yang terkenal paling merdu suaranya.
5.       Apakah yang dimaksud dengan iqamah?

Iqamah adalah seruan kepada jamaah untuk mempersiapkan shaf dan berisan karena shalat akan di mulai.
6.       Bagai mana bacaan azan itu?

contoh azan di suatu stasiun tv:



7.       Bagai mana bacaan iqamah itu?


Sekian postingan mimin tentang Azan dan Iqamah
Semoga bermanfaat :D
Wassalamu’alaikum Wr Wb.
*jika ada yang salah, boleh di comment

*Cuma ngeShare bisa dapet pahala loh!
Sumber : buku “101info tentang shalat

0 komentar:

Wudhu dan Tayamum

22.39 , 0 Comments

Assalamu’alaikum Sobat... :D
Di postingan ini RemIHata ingin membahas tentang “Wudhu dan Tayamum”
Simak yaaah... :p


1.       Mengapa sebelum shalat kita harus berwudhu?
Wudhu adalah salah satu syarat sah shalat. Tanpa wudhu, shalat yang dilakukan tidak sah. Karana berwudhu dapat membersihkan kita dari hadast kecil.

2.       Apa saja yang bisa kita gunakan untuk berwudhu?
Kita bisa menggunakan berbagai air suci dan menyucikan untuk berwudhu. Cotohnya adalah air dari mata air, air sumur, air PDAM, air sungai, air kolam, air hujan, air laut, air embun, air, es, dan air mineral.

3.       Apakah yang dimaksud rukun wudhu?
Rukun wudhu adalah hal-hal yang wajib kita kerjakan saat berwudhu. Jika salah satunya tidak dikerjakan, wudhu kita tidak sah.

4.       Apa saja rukun wudhu itu?
Yang termasuk rukun – rukun wudhu, yaitu:
1.       Niat
2.       Membasuh muka
3.       Membasuh kedua tangan sampai siku
4.       Mengusap kepala
5.       Dan tertib secara berurutan

5.       Bagaimana jika tidak ada air saat akan berwudhu?


Kita bisa mengganti wudhu dengan tayamum. Tayamum adalah menyucikan diri dalam keadaan darurat atau tidak ada air.

6.       Pada apakah kita boleh bertayamum?
Kita boleh bertayamum jika tidak mendapatkan air setelah sebelumnya berusaha terlebih dahulu mencarinya.

7.       Apakah syarat-syarat tayamum?


Syarat-syarat tayamum, yaitu sudah masuknya waktu shalat, sudah berusaha mencari air tetapi tidak mendapatkanya, menggunakan tanah atau debu yang suci, dan membersihkan badan dari najis terlebih dahulu.


Sekian postingan mimin tentang Wudhu dan Tayamum
Semoga bermanfaat :D
Wassalamu’alaikum Wr Wb.
*jika ada yang salah, boleh di comment

*Cuma ngeShare bisa dapet pahala loh!
Sumber : buku “101info tentang shalat

0 komentar:

Shalat Wajib (Waktu dan Rakaatnya)

22.35 0 Comments

Assalamu’alaikum Sobat... :D
Di postingan ini RemIHata ingin membahas tentang “Shalat Wajib (Waktu dan Rakaatnya)”
Simak yaaah... :p


1.       Ada berapa macamkah Shalat itu?
Berdasarkan hukumnya shalat itu ada dua macam, yaitu Shalat wajib dah shalat sunah.

2.       Apakah yang dimaksud dengan Shalat wajib?
Shalat wajib adalah shalat yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang sudah balig dan berakal sehat. Shalat wajib itu ada limawaktu dan jumlah rakaatnya sudah ditentukan oleh Allah Swt.

3.       Apakah sajakah kelima Shalat wajib itu?
Selima shalat wajib itu adalah shalat Shubuh, shalat Zhuhur, shalat ‘Ashar, shalat Magrib, dan Shalat ‘Isya.

4.       Kapankah waktu pelaksanaan Shalat Shubuh?
Waktu pelaksanaan shalat Shubuh dimulai dari munculnya fajar sidik hingga awal munculnya matahari (awal matahari terbit)

5.       Apakah rakaat itu? Dan berapakah jumlah rakaat Shalat Shubuh?
Rakaat adalah pekerjaan-pekerjaan dalam shalat yang diawali dengan berdiri sampai sujud kedua. Shalat Shubuh terdiri atas dua rakaat.

6.       Kapankah waktu pelaksanaan Shalat Zhuhur?
Waktu pelaksanaan shalat Zhuhur dimulai pada saat matahari tergelincir (sedikit condong) ke arah barat. Sedangkan akhir waktunya, ketika bayangan suatu benda sama panjang dengan benda aslinya, yaitu sebelum masuk waktu shalat ‘Ashar.

7.       Berapa jumlah rakaat Shalat Zhuhur?

Shalat Zhuhur terdiri atas empat rakaat.

8.       Kapan waktu pelaksanaan Shalat ‘Ashar?
Waktu pelaksanaan shalat ‘Ashar dimulai saat bayangan sebuah benda sama panjang dengan benda aslinya. Sedangkan akhir waktunya, sebelum terbenamnya matahari.

9.       Berapakah jumlah rakaat Shalat ‘Ashar?
Shalat ‘Ashar terdiri atas empat rakaat.

  .     Kapan waktu pelaksanaan Shalat Magrib?
Waktu pelaksanaan shalat Magrib dimulai saat matahari tenggelam hingga hilangnya semua warna merah di langit.

1.     Berapa jumlah rakaat Shalat Magrib?
Shalat magrib terdiri atas tiga rakaat.

1.     Kapankah waktu pelaksanaan shalat ‘Isya?
waktu pelaksanaan shalat ‘Isya dimulai ketika hilangnya warna merah di langit hingga sebelum fajar menyingsing
.
1.     Berapakah jumlah rakaat shalat ‘Isya?
Shalat ‘Isya terdiri atas empat rakaat.


Sekian postingan mimin tentang Shalat Wajib (Waktu dan Rakaatnya)
Semoga bermanfaat :D
Wassalamu’alaikum Wr Wb.
*jika ada yang salah, boleh di comment
*Cuma ngeShare bisa dapet pahala loh!
Sumber : buku “101 info tentang shalat


0 komentar:

Fungsi dan Keutamaan Shalat

22.28 0 Comments

Asslamu’alaikum Sobat :D
Di postingan ini RemIHaTa ingin membahas tentang “Fungsi dan Keutamaan Shalat”
Simak yaaah... :p

1.       Apakah fungsi Shalat?
Shalat berfungsi untuk mendekatkan diri kita kepada Allah Swt. Shalat juga berfungsi untuk menjadikan hidup kita selalu bersih, membuat badan selalu sehat, menjauhi dosa dan maksiat kepada Allah Swt., mendisiplinkan waktu, serta menjaga hubungan baik di antara sesama manusia.

2.       Mengapa Shalat membuat kita menjadi disiplin?
Shalat adalah ibadah yang telah ditentukan waktu-waktunya. Melaksanakan shalat tepat waktu akan membuat kita berdisiplin terhadap waktu. Bukankah ketika azan berkumandang, kita bergegas mengambil wudhu dan menunaikan shalat dengan benar? Atau mungkin kita pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat berjamaah (untuk laki-laki)?

3.       Apakah Shalat akan membuat perilaku kita menjadi baik?
Shalat uang kita kerjakan dengan sungguh-sungguh akan memberikan manfaat kepada kita. Bukankah shalat berarti menjaga hubungan dengan Allah Swt.? Jika selalu menjaga hubungan baik dengan Allah Swt., kita pun akan semakin sadar untuk membentuk perilaku kita ke arah yang lebih baik.


4.       Apakah keutamaah shalat?
Di antara keutamaan-keutamaan shalat adalah:
1.       Shalat merupakan kewajiban pertama yang diperintahkan Allah Swt.
2.       Shalat adalah pembeda antara orang mukmin dengan orang kafir.
3.       Shalat adalah tiang agama
4.       Shalat adalah cahaya bagi orang beriman

5.       Selain hal-hal tersebut diatas, apalagi keutamaan shalat yang lainnya?
Shalat merupakan amal yang paling disukai oleh Allah Swt. Melaksanakan shalat berarti menganbil kesempatan untuk membuka pintu-pintu surga bagi kita. Bukankah kita semua ingin masuk surga?


Sekian postingan mimin tentang Pengertian Fungsi dan Keutamaan Shalat
Semoga bermanfaat :D
Wassalamu’alaikum Wr Wb.
*jika ada yang salah, boleh di comment

*Cuma ngeShare bisa dapet pahala loh!
Sumber : buku “101 info tentang shalat



0 komentar:

Pengertian Shalat dan Makna Shalat

22.05 0 Comments

Assalamu’alaikum Sobat :D
Di postingan ini RemIHaTa ingin membahas tentang “Pengertian Shalat dan Makna Shalat”
Simak yaah :D


1.       Apa yang dimaksud dengan Shalat?
Shalat adalah salah satu ibadah yang diperintahkan oleh Allah Swt. Dan wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang sudah balig. Shalat adalah amalan yang pertama kali akan di hisab pada hari kiamat. Jika shalat seseorang baik, akan baik pula amalan lainnya. Jika shalatnya buruk, akan buruk pula amalan lainnya.

2.       Mengapa kita harus Shalat?
Melaksanakan shalat, berarti menjalin hubungan dengan Allah Swt. Yang telah menciptakan kita. Melaksanakan shalat juga berarti menaati perintah Allah Swt. Selain itu, semua dosa yang kita panjatkan akan terkabul dengan melaksanakan shalat.

3.       Apakah makna Shalat itu?
Secara bahasa, shalat berarti doa atau permohonan kepada Allah Swt. Ketika seseorang shalat, berarti dia sedang berdoa dan memohon kepada Allah Swt. Sebaliknya, orang yajng tidak mau shalat, berarti dia tidak mau berdoa dan memohon kepada Allah Swt.

4.       Apa lagi selain itu makna Shalat menurut bahasa?
Melaksanakan shalat, berarti menjaga hubungan silaturahmi dengan Allah Swt. Sebaliknya, orang yang tidak shalat, berarti memutuskan hubungan silaturahmi dan tidak menjaga hubungan baik dengan Allah Swt.

5.       Apakah makna Shalat menurut istilah fikih?
Shalat menurut istilah fikih adalah ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Setiap ucapan dan gerakan shalat harus sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw., baik syaratnya, rukunnya, maupun sunnahnya.

6.       Sahkah Shalat yang kita lakukan jika kita mengikuti apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah?
Shalat yang dikerjakan tanpa mengikuti contoh dari Rasulullah Saw., tidak sah. Sebab, shalat adalah ibadah yang sudah jelas ketentuannya, baik bacaan maupun gerakannya. Seseorang tidak diperbolehkan untuk menambah maupun mengurangi ucapan dan gerakan shalat.


Sekian postingan mimin tentang "Pengertian Shalat dan Makna Shalat"
Semoga bermanfaat :D
Wassalamu’alaikum Wr Wb.
*jika ada yang salah, boleh di comment

*Cuma ngeShare bisa dapet pahala loh!
Sumber : buku “101 info tentang shalat

0 komentar: